Banyak cara untuk menurunkan
kadar kolesterol. Obat berbahan kimia terhitung efektif
menurunkan kolesterol. Tapi tentu saja ada efek samping. Anda bisa mencoba menurunkan kadar kolesterol dengan cara alami.
Ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias kolesterol jahat
yang menyebabkan plak di pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density
Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh
untuk mengolah vitamin yang larut di dalam lemak.
Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh.
Lemak jenuh biasanya ditemukan di produk hewani, misalnya daging, susu,
krim, mentega, dan keju. Ada juga lemak jenuh yang berasal dari nabati
misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati.
Namun banyak juga makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif menurunkan kadar kolesterol.
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai dan turunannya, alias kedelai yang sudah diolah misalnya
menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung
isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan
kolesterol bila diolah dengan sembarangan. Misalnya, digoreng dengan
minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan minyak goreng
adalah sumber lemak jenuh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.
2. Kacang-kacangan
Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat
larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis,
kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa
mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
3. Ikan Salmon
Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per
minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna,
trout, sarden, makerel, dan hering juga baik.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level
HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan
dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram
lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800
kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
5. Bawang Putih
Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak
zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang
putih untuk meningkatkan stamina.
Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol,
mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh
dari infeksi.
Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
6. Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat
penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein
juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak
menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari
sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
7. Margarin
Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji bunga kanola.
8. Mede, Almon, dan Kenari
Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah
bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung.
Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan
phytochemical yang terkait erat dengan kesehatan jantung. Sayangnya,
seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi, jangan
rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.
9. Teh
Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang
menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap
hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
10. Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak
susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau
pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan
flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat
dikonsumsi.
Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya.